♥Time

Sabtu, 25 April 2015

BAB 5 Softskill - Translasi Mata Uang Asing

Diposting oleh Ririe Novita Elsa di 22.33
Perbedaan translasi dan konversi antar mata uang asing
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan infrormasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Sedangkan konversi mata uang asing adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik.

Istilah-istilah dalam translasi mata uang asing
1. Sifat, karakteristik sebuah item yang dapat dihitung dan diukur untuk kebutuhan akuntansi. Sebagai contoh, harga perolehan dan harga penggantian merupakan atribut sebuah saham.
2.  Konversi. Translasi satu mata uang asing dengan mata uang asing lainnya.
3.  Kurs saat ini. Tingkat arus uang yang berpengaruh pada tanggal laporan keuangan.
4.  Potongan. Saat nilai tukar forward berada dibawah nilai tukar spot.
5. Posisi saham yang terlihat. Kelebihan asset yang dihitung atau digunakan dalam mata uang asing dan ditranslasikan pada kurs saat ini diatas uatang yang dihitung atau digunakan dalam mata uang asing dan ditranslasikan pada kurs saat ini.
6. Mata uang asing. Sebuah mata uang yang dipilih dibandingkan mata uang Negara lainnya; sebuah mata uang pada laporan keuangan yang digunakan perusahaan.
7. Laporan keuangan mata uang asing. Laporan keuangan yang menggunakan mata uang asing sebagai sebuah unit perhitungan.
8. Transaksi mata uang asing. Transaksi (seperti penjualan atau pembelian barang atau layanan atau pembayaran peminjaman atau penerimaan) yang perjanjiannnya dinyatakan dalam sebuah mata uang daripada keseluruahan mata uang fungsional.
9. Translasi mata uang asing. Proses penjabaran jumlah atau hitungan menggunakan satu mata uang yang dipilih oleh nilai tukar antara dua mata uang.
10. Operasional asing. Sebuah kegiatan operasional yang laporan keuangannya adalah meggabungkan atau konsolidasi akuntansi dalam dasar ekuitas laporan keungan pada laporan perusahaan, dan mempersiapkan laporan perusahaan dalam satu mata uang.
11. Kontrak translasi forward. Sebuah perjanjian untuk melakukan translasi mata uang dari Negara yang berbeda dengan tingkat yang spesifik (forward rate) dan waktu yang disepakati.
12. Mata uang fungsional. Mata uang utama yang digunakan dalam bisnis dan penghasilan serta penyimpanan uang. Biasanya mata uang satu Negara yang dijadikan sebuah acuan dimana diatur dalam buku arsip.
13. Kurs historis. Nilai tukar mata uang asing yang berlaku saat asset atau kewajiban dengan mata uang asing pertama kali didapatkan.
14. Mata uang local. Mata uang Negara tertentu yang menjadi acuan; acuan laporan keuangan domestic atau operasional asing.
15. Item moneter. Kewajiban untuk membayar atau hak untuk mendapatkan sejumlah unit mata uang dimasa yang akan dating.
16.  Mata uang pelaporan. Mata uang yang perusahaan gunakan dalam laporan.
17.  Tanggal penyelesaian. Waktu penerimaan ditagihkan atau pembayaran dilakukan.
18.  Kurs spot. Nilai tukar saat itu terhadap mata uang.
19.  Tanggal transaksi. Tanggal dimana terjadinya transaksi (seperti penjualan atau pembelian produk atau layanan) yang dicatat dalam pembukuan.
20.  Penyesuaian translasi. Penyesuaian translasi mata uang asing merupakan hasil dari proses translasi mata uang asing laporan keuangan dari mata uang fungsional ke mata uang asing.
21.  Unit pengukuran. Mata uang dimana asset, kewajiban, pendapatan, dan beban dihitung.

Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
1.Penangguhan. Translasi mata uang asing penangguhan pada keuntungan dan kerugian menutupi pergerakan perubahan nilai tukar, yaitu perubahan nilai tukar adalah fakta historis.
2.Penangguhan dan amortisasi. Beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait.
3.Penangguhan sebagian. Dengan mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja.
4.Tidak ada penangguhan. Memandang segala tipe penangguhan adalah palsu dan salah. Criteria penangguhan sering kali dianggap tidak konsisten dan sulit diimplementasikan.

Metode translasi mata uang asing
1. Metode nilai tukar tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini, terhadap semua saham dan mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
2. Metode nilai tukar ganda
Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
a. Metode current-noncurrent
Pada metode  current moment, asset lancer yang dimiliki anak perusahaan pada saat itu (contoh, asset yang biasanya bisa dikonversikan ke kas dalam satu tahun) dan utang lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun) ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.

b. Metode moneter-nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter (contoh, klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan dengan mata uang dimasa yang akan datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter (asset tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep current-nonncurrent.

c. Metode kurs sementara
Dengan metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung. Hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjada dasar perhitungan awal. Secara spesifik, asset yang dihitung harga perolehannya pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis.

Sumber:
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.


0 komentar:

Posting Komentar

 

ririe's story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea