♥Time

Jumat, 22 Juni 2012

A Long Visit

Diposting oleh Ririe Novita Elsa di 02.40


film yang dirilis di Korea Selatan tanggal 22 April 2010 ini, bercerita tentang seorang ibu, bagaimana ia membesarkan anak putrinya sampai ia tumbuh dewasa, hingga akhirnya menikah dan mempunyai seorang anak.
Ibu Ji-suk (Kim Hae-Suk) adalah sosok ibu yang sangat ideal, yang menggambarkan karakter seorang ibu yang sangat khas. sedangkan putrinya Ji-suk (Park-Jin Hae) adalah gambaran bagaimana seorang anak bersikap pada ibunya. Ibu Ji-suk amat mencintai dan menyayangi Ji-suk ini terbukti dari sikapnya tiap kali Ji-suk diperlakukan tidak baik, misal ketika adiknya tidak menyisihkan makanan untuk Ji-suk, maka dengan segera Ibunya mengomeli adiknya. ketika Ji-suk remaja, masalah keluarga semakin rumit, karena sering kali ayahnya bersikap kasar pada Ibunya bahkan sering memukulinya, Ji-suk begitu takut dan hanya bisa menangis saat itu. tetapi ketika Ji-suk dewasa ia tidak tahan lagi dengan perbuatan ayahnya dan mengatakan pada ibunya untuk bercerai saja dan pindah ke Seoul. tetapi ibunya berkata “barangkali seorang ibu harus berkorban demi anaknya, aku tidak bisa membiarkanmu berhenti bersekolah hanya karena aku tidak mau dipukul oleh ayahmu!”
ketika Ji-suk dewasa ia mendapat beasiswa untuk kuliah di Universitas sastra di Seoul, dan itu artinya ia harus meninggalkan ibunya dan keluarganya di rumah. suatu kali Ji-suk hendak menikah dengan seorang pemuda dan pemuda itu menawarinya untuk datang bertemu dengan keluarganya. akhirnya Ji-suk datang bersama ibu dan bapaknya, tak disangka calon mertua Ji-suk rupanya menolak dengan kasar dan tidak mau pernikahan itu terjadi. dengan amat nelangsa ibu Ji-suk kembali ke rumah orang tua pemuda tersebut dan memohon dengan sangat agar putrinya boleh menikah dengan pemuda tersebut. dalam percakapan empat mata dengan ibu pemuda itu, ibu Ji-suk berkata “mungkin aku memang bodoh, tapi tidak putriku. dia pintar dan aku tidak mau melihatnya menderita hanya karena orang tuanya bodoh dan tidak kaya”
akhirnya Ji-suk menikah dan dikarunia seorang putri yang amat cantik dan manis. tetapi rupanya nasib berkata lain dia tervonis kanker pankreas stadium terakhir dan tentu saja itu tidak bisa disembuhkan. Ji-suk tidak mengatakannya pada ibunya, ibunya justru mengetahui berita mengejutkan itu dari suami Ji-suk. menjelang ending film, suasana film dipenuhi dengan kesedihan yang luar biasa. bagaimana tidak, seorang ibu tahu bahwa sebentar lagi anaknya akan meninggal padahal ia begitu mencintai dan menyayanginya.
film ini amat sangat menyentuh, setidaknya bagi saya yang kerap kali kurang bersyukur dianugerahi orang tua yang begitu mencintai dan mendukung hidup saya. film ini berklimaks Sad Ending dan tentu saja pada akhirnya tetap dapat ditarik makna reflektif dari film ini yakni bahwa “pengorbanan yang diberikan oleh seorang ibu amat berharga bagi kita, tanpa ibu kita tidak mungkin ada, dan karenanya jangan pernah kecewakan ibu kita, atau kita akan menyesal pada akhirnya”


Sumber: http://hiburan.kompasiana.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

ririe's story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea